Mengapa kita wajib sholat di dalam dunia ini ?

Oleh : Tohirin Ashidiqi
Mengapa kita wajib sholat di dalam dunia ini ?


Perintah sholat sudah dijelaskan di dalam teks al qur'an karena sudah merupakan perintah yang menjadi  kewajiban kita, tapi alangkah lebih baik nya kita mengkaji lebih dalam dari makna Mengapa kita wajib sholat di dalam dunia ini ? Sholat merupakan syari'at yang sudah lama dijalankan oleh umat dari Para Nabi sebelumnya namun teknisnya saja yang sedikit berubah dari umat yang satu dengan umat yang lainnya seperti halnya juga syariat ibadah puasa,

Berikut nasehat Nabi Khidir As kepada Syekh Melaya (Sunan Kalijaga) dalam karyanya suluk linglung Asal mula diwajibkan menjalankan sholat itu ialah disesuaikan dengan ketentuan di zaman azali, kegaiban yang kau rasakan, bukankah juga berdiri tegak , bersedekap menciptakan konsentrasi, menyatukan segala gerakmu? Ucapanmu juga kau satukan, akhirnya kau rukuk tunduk kepada yang menciptakanmu. Merasa sedih karena malu, sehingga menimbulkan keluar air matamu yang jernih, sehingga tenanglah segala kehidupan ruhmu, rahasia iman dapat kau resapi.

Setelah merasakan semua itu, mengapa harus sujud ke bumi? Pangkal mula dikerjakan sujud bermula adanya cahaya yang memberi pertanda pentingnya sujud. Yaitu merasa berhadapan dengan wujud Allah. Biarpun tidak dapat melihat wujud Allah sesungguhnya, dan yakin bahwa Allah melihat segala gerak kita, (pelajaran tentang ihsan). Dengan adanya agama Islam  yang dimaksudkan, agar makhluk yang ada di bumi dan dilangit termasuk dirimu itu, beribadah sujud kepada Allah dengan hati yang ikhlas sampai kepala diletakkan di muka bumi, sehingga bumi dengan segala keindahannya tidak tampak dihadapanmu, hatimu semata-mata hanya ingat Allah.

Ya demikianlah seharusnya perasaanmu, senantiasa  merasa sujud di muka bumi ini. Mengapa pula menjalankan duduk diam seakan-akan menunggu sesuatu? (Duduk diantara dua sujud) Melambungkan pengosongan diri dengan harapan ketemu Allah. Padahal sebenarnya itu tidak dapat mempertemukan dengan Allah. Allah yang kau sembah itu betul-betul ada. Dan hanya Allah-lah tempat kamu mengabdikan diri dengan sesungguhnya. Dan jaganlah sekali-kalu dirimu menganggap sebagai Allah. Dan dirimu jangan pula menganggap sebagai Nabi Muhammad. Untuk menentukan rahasia (rahsa) yang sebenarnya harus jeli, sebab antara rahasia yang satu berbeda dengan rahasia yang lain.

Dari Allah-lah Nabi Muhammad SAW mengetahui segala rahasia yang tersembunyi. Dan Nabi Muhammad SAW mengetahui segala rahasia yang tersembunyi. Dan Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk yang dimuliakan Allah. Dan beliau sering menjalankan puasa. Dan akan dimuliakan MakhlukNya, kalau mengeluarkan shodaqoh. Dan dimuliakan makhluk-Nya, bagi yang dapat naik haji. Dan makhluk-Nya akan dimuliakan, kalau melakukan ibadah sholat."
*[Dikutip dari Transliterasi Naskah Kuno ke dalam huruf latin dan penterjemahan ke dalam Bahasa Indonesia] hal 31-34*

Komentar

Postingan Populer